Performing Cultural Art, Preventing Femicide: Gender Interpretation of Reog Cemandi Dance Sidoarjo
DOI:
https://doi.org/10.22219/satwika.v8i2.36580Keywords:
Reog Cemandi, Femicide, Gender, SidoarjoAbstract
There are thousands of types of culture in the form of traditional arts that are diverse and still survive in the community. One example is the art of Reog Cemandi in Sidoarjo Regency. Its development, which until now has been able to be useful with a number of gender contents, makes it interesting to study. Various types of tools in the form of clothing, movements, poems, and offerings have gender meanings that are implemented in the lives of the surrounding community. This research aims to reveal the form and meaning of Reog Cemandi with gender concepts. At the same time, it examines the potential efforts to prevent femicide reflected in Reog Cemandi through socialist feminism. The data collection used interview, observation and documentation techniques. The data analysis was carried out through several stages, namely data reduction, data presentation and conclusions. To strengthen the research relationship, femicide prevention indicators were used as data analysis instruments.The results of this research show that Reog Cemandi gives an implicit message in the clothes, movements, poems, and offerings in it. The message has a strong gender meaning including gender insight, gender equality, and women's empowerment. The message has been implemented in the social life of the Cemandi community. This article provides an understanding of the gender meaning in Reog Cemandi which is implemented in community behavior so that it has the potential as an effort to prevent femicide.
Terdapat ribuan jenis kebudayaan berwujud kesenian tradisional yang beragam dan masih bertahan di tengah masyarakat. Salah satu contohnya adalah kesenian Reog Cemandi Kabupaten Sidoarjo. Perkembangannya yang hingga kini mampu bermanfaat dengan sejumlah muatan gender membuatnya menarik untuk diteliti. Berbagai jenis piranti berupa busana, gerak, syair, dan sesaji didalamnya memiliki makna gender yang terimplementasikan dalam kehidupan masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bentuk dan makna Tari Cemandi yang berkonsep gender. Sekaligus menelaah potensi usaha pencegahan femisida yang tercermin dalam Reog Cemandi melalui feminis sosialis. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Untuk memperkuat relasi penelitian, digunakan indikator pencegahan femisida sebagai instrumen analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Reog Cemandi memberi pesan tersirat dalam topeng, busana, gerak, syair, dan sesaji di dalamnya. Pesan tersebut memiliki makna gender yang cukup kuat meliputi wawasan gender, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan. Pesan tersebut telah diimplementasikan dalam kehidupan sosial masyarakat Cemandi dengan perilaku-perilaku yang mendukung kesetaraan gender. Artikel ini memberi pemahaman mengenai makna gender dalam Tari Reog Cemandi yang terimplementasikan dalam perilaku masyarakat sehingga berpotensi sebagai upaya pencegahan femisida.
Downloads
References
Adam, U. K., Yusup, A., & Nurbayani, S. (2019). Sesajen sebagai Nilai hidup bermasyarakat di Kampung Cipicung Girang Kota Bandung Pages 27-35 The functionalism of Sesajen as a social life philosophy in Kampung Cipicung Girang. Indonesian Journal of Sociology, Education and Development, 1(1), 27–35. https://doi.org/10.52483/n4bb5424
Aditya, M. C. P., & Ramadhan, I. (2024). Kesenian Tari Orang-Orang Bertopeng: Memperkuat Relasi Sosial dan Warisan Melayu Kalimantan Barat. Satwika, 8(1), 10–22. https://doi.org/10.22219/satwika.v8i1.31808
Afanti, T. (2021). Sejarah dan Perkembangan Reog Cemandi sebagai Tradisi Masyarakat Muslim Desa Cemandi Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur Tahun 2000-2019. Skripsi UINSA. http://digilib.uinsa.ac.id/51646/2/Taza%20Nihla%20Afanti_A02217040.pdf
Ali, M. (2019). Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bumi Aksara.
Apriliza, A. F., & Sinduwiatmo, K. (2024). Procedia of Social Sciences and Humanities International Conference On Emerging New Media and Social Science Transformation of the Meaning of Reog Cemandian Dance in the People of Cemandi Village Procedia of Social Sciences and Humanities International Co. Procedia of Social Sciences and Humanities International Conference On Emerging New Media and Social Science Transformation, 463–478. https://doi.org/10.21070/pssh.v7i.620
Astuti, I. S. W., Sinaga, R. M., & Maskun. (2015). Arti Material Sesajen Perkawinan Adat Jawa di Desa Mataram Baru Lampung Timur. Jurnal Pendidikan Dan Penelitian Sejarah, 3(6), 1–12. https://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/PES/article/view/10708
Bekti, B. G. K. (2022). Tradisi Reog Ponorogo Sebagai Budaya Penguat Jati Diri Bangsa. Jurnal Budaya Nusantara, 5(2), 75–82. https://doi.org/10.36456/jbn.vol5.no2.4623
Dewi, A. P. (2024). Komnas: Femisida intim kasus tertinggi pembunuhan perempuan di 2023. Antaranews.Com. https://www.antaranews.com/berita/3899706/komnas-femisida-intim-kasus-tertinggi pembunuhan-perempuan-di-2023
Dwiyani, N. (2017). Kesenian Reog Cemandi di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2000-2015. Jurnal AVATARA, 5(1), 1432–1442. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1576461
Edam, B. (2024). The Representation The Representation of Arab Women in English-Language Newspapers: A Comparative Analysis of Arab and Western Media Post-Arab Spring. The Southeast Asian Journal of English Language Studies, 30(1), 37–48. http://doi.org/10.17576/3L-2024-3001-09
Fakhiroh, N. Z., Agus Suprijono, & Jacky, M. (2020). Etnopedagogi Kesenian Reog Cemandi untuk Penguatan Pendidikan Karakter Bangsa Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Education and Development, 8(3), 231–236. https://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/1944
Fakih, M. (2013). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar.
Faradila, H. R., & Suryadi, M. (2023). Istilah-Istilah dalam Sesaji Upacara Apitan Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan: Kajian Antropolinguistik. Wicara, 2(1), 104–116. https://doi.org/10.14710/wjsbb.2023.1650
Fauzy, A. (2022). Metodologi Penelitian. CV Pena Persada.
Febriani, R., Knippenberg, L., & Aarts, N. (2023). The making of a national icon: Narratives of batik in Indonesia. Cogent Arts and Humanities, 10(1) pp. 1-16. https://doi.org/10.1080/23311983.2023.2254042
Febriyandi, F., & Swastiwi, A. W. (2024). Tiger Dance: Transformation and Cultural Property Rights Discourse in Kerinci, Indonesia. Harmonia, 24(1), 122–133. http://dx.doi.org/10.15294/harmonia.v24i1.42508
Gustiani, N. (2016). Pergeseran Fungsi Kesenian Reog Cemandi Sidoarjo. Ejournal UNESA, 7(1), 1–18. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/apron/article/view/34575/30740
Hanifah, N. I. (2020). Makna simbolik ritual macapat aliran kepercayaan kiblat papat limo pancer di Candi Kalicilik Desa Candirejo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. Thesis.UINSA. http://digilib.uinsa.ac.id/43271/
Herusatoto, B. (2008). Simbolisme Jawa. Penerbit Ombak.
Hiong, C. (2024). Femisida: Memahami Kekerasan Berbasis Gender dan Tindakan Pencegahannya. Bincangperempuan.Com. https://bincangperempuan.com/femisida-memahami-kekerasan-berbasis-gender-dan-tindakan-pencegahannya/
Hudayana, B. (2021). Pengembangan Seni-Budaya sebagai Penguatan Identitas Komunitas Kejawen dan Santri di Desa pada Era Reformasi. Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 5(1), 1–17. https://doi.org/10.22219/satwika.v5i1.15641
Indrawasih, R., & Pradipta, L. (2021). Pergerakan Sosial Perempuan Pesisir dalam Memperjuangkan Hak Asasi Manusia dan Kesetaraan Gender. Satwika, 5(1), 105–117. https://doi.org/10.22219/satwika.v5i1.15537
Jalil, A., & Aminah, S. (2018). Gender Dalam Perspektif Budaya Dan Bahasa. Jurnal Al-Maiyyah, 11(2) pp. 189-361. https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/almaiyyah/article/view/659
komnasperempuan. (2020). Tuntutan Pembaruan Hukum dan Kebijakan Menyikapi Ancaman. Komnasperempuan.Go.Id. https://www.antaranews.com/berita/3899706/komnas-femisida-intim-kasus-tertinggi pembunuhan-perempuan-di-2023
Kusrianto, A. (2013). Batik: Filosofi, Motif, dan Kegunaan. Rajawali Pers.
Latifa, A. (2006). Kesetaraan Gender dalam Adat Inti Badui. Jurnal Kependudukan Indonesia. https://ejurnal.kependudukan.lipi.go.id/index.php/jki/article/view/155/187
Maliki, Z. (2006). Bias Gender Dalam Pendidikan Sosiologi Pendidikan. Sinar Grafika.
Margiyono, T., Astuti, W., & Astuti, N. L. P. W. (2023). Analisis Bentuk Dan Makna Cok Bakal Dalam Sesaji Jawa Analysis The Form And Meaning Of Cok Bakal In Javanese Offers. Jurnal Agama Hindu, 28(1), 1–19. https://doi.org/10.54714/widyaaksara.v28i1.206
Patmisari, I. (2017). Pendidikan Nilai Agama Hindu dalam Upacara Menek Bajang di Desa Yehembang Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana Denpasar. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 1(2). https://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/JPHA
Pujiyanto. (2011). Warna Berbicara. DeKaVe, 1(2), pp 1-10. https://journal.isi.ac.id/index.php/dkv/article/view/153
Putraningsih, T. (2006). Sebuah Kajian Perspektif Gender. Imaji, 4(1), 20–31. https://doi.org/10.21831/imaji.v4i1.6699
Putri, S. A. (2024). Pengaruh Budaya Organisasi, Stres Kerja, Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran.”
Ramona, E., Angraini, P., & Al Amin. (2023). Perspektif kesetaraan gender Husein Muhammad terhadap Sexual and Reproductive Health and Rights (SRHR). Jurnal Studi Islam Gender Dan Anak, 18(2), 223–244. https://doi.org/10.24090/yinyang.v18i2.8454
Refikal, F. (2024). Influences of Patriarchal Culture and Femicide as a Form of Gender-based Violence against Women from Human Rights Perspective. Indonesian Journal of Gender, Women, Child, and Social Inclusion’s Studies, 7(1), 63–78. https://doi.org/10.36625/sj.v7i1.154
Ristiani, R., Fardani, M. A., & Riswari, L. A. (2024). Makna Sesaji Sedekah Bumi di Desa Triguno Kecamatan Pucakwangi. Jurnal Artefak, 11(1), pp. 27-36. https://doi.org/10.25157/ja.v11i1.13202
Rokhmansyah, A. (2016). Pengantar Gender dan Feminisme: Pemahaman Awal Kritik Sastra Feminisme. Garidhawaca.
Rudianti, S. R., Ulatifah, H., Sari, S. W., Rahmah, D. A., Sania, N., & Nurjaman, A. R. (2024). Tari Sufi Sebagai Media Pemberdayaan Perempuan. Tashdiq Jurnal Kajian Agama Dan Dakwah, 3(1), 1–12. https://ejournal.warunayama.org/index.php/tashdiq/article/view/2712/2558
Saddiq, M. (2023). Upaya UN Women dalam Mengurangi Kasus Femisida di El Savador. Universitas Andalas. http://scholar.unand.ac.id/208789/6/Cover%20dan%20Abstrak_compressed%20%281%29.pdf
Saimima, I. D. S., Hadrian, E., & Putri, A. H. (2022). An Analysis of Femicide on Online Media Reporting in Indonesia from the Perspective of Human Security. Jurnal Magister Hukum Udayana, 11(2), 284–296. https://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu/article/view/86220/45246
Sari, D. L. (2019). Clarias Dan Motif Batik Wahyu Tumurun Dalam Gaun Pengantin Wanita. Institut Seni Indonesia Yogyakarta. http://digilib.isi.ac.id/5936/6/JURNAL_1600077025.pdf
Sedyawati, E. S. (2010). Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, seni, dan sejarah / Budaya Indonesia kaian arkeologi, seni dan sejarah. PT Raja Grafindo Persada.
Sembiring, S. (2018). Makna Simbolik di Bali Tradisi Pecah Telur dalam Pernikahan Adat Jawa. Skripsi. UMSU. http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/11070
Suhaeny, S. (2020). Ketimpangan Gender Dan Pendidikan (Sebuah Tinjauan Sosiologis). Islamika, 12(2), 48–66. https://doi.org/10.33592/islamika.v12i2.412
Sulistyati, A. N. (2009). Kiblat Papat Lima Pancer Sebagai Media Refleksi Dalam Wujud Karya Tekstil. Universitas Sebelas Maret. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/15725/Kiblat-Papat-Lima-Pancer-sebagai-Media-Refleksi-dalam-Wujud-Karya-Tekstil
Surbakti, A. J., Putri, D. M., Lestari, L., & Audia, M. (2024). Representasi Sosial Budaya dan Kesenjangan Gender Pada TariGemblak, Tari Lengger, Tari Bedhaya dan Tari Reog. Publikasi Ilmu Komunikasi, Desain, Seni Budaya, 2(4), 160–165. https://doi.org/10.62383/filosofi.v1i3.171
Susanti, J. T., & Lestari, D. E. G. (2021). Tradisi Ruwatan Jawa pada Masyarakat Desa Pulungdowo Malang. Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 4(2), 94–105. https://doi.org/10.22219/satwika.v4i2.14245
Susanto, B. (2020). Pembentukan Karakter Masyarakat Melalui Nilai-Nilai Kearifan Lokal Tradisi Jolenan di Desa Somongari Kabupaten Purworejo. Jurnal Sosialita, 13(1), 64–78. https://journal.upy.ac.id/index.php/sosialita/article/view/2357
Syarif, A. R. (2018). Semiotika. Universitas Hasanuddin.
Taufik. (2022). Persepsi Masyarakat Terhadap Kesetaraan Gender Dalam Keluarga (Di Desa Mattiro Ade Kabupaten Pinrang). Jurnal Agama Dan Masyarakat, 5(1), 50–66. https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/3548
Triandika, L. S. (2024). The Existence of Traditional Madurese Batik Patterns in the Exposure of Time and Technology. Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 8(1), 121–133. https://doi.org/10.22219/satwika.v8i1.31829
UN Women Meksiko. (2023). UN Women, Inmujeres dan Conavim mempresentasikan studi “Kekerasan Femisida di Meksiko: Pendekatan dan Tren.” Mexico.Unwomen.Org. https://mexico.unwomen.org/es/noticias-yeventos/articulos/2020/12/comunicado-violencia-feminicida
Wijaya, Y. S., Tjahyadi, S., & Yulianto, V. I. (2022). Paradoxical Aesthetics in Panji Mask Visual Structure: Alusan and Gagahan Profiles in Bobung, Yogyakarta. Journal of Arts Research and Education, 22(2), 311–325. http://dx.doi.org/10.15294/harmonia.v24i1.42508
Zulaichah, S. (2022). Femisida Dan Sanksi Hukum Di Indonesia. Egalita, 17(1), 1–16. https://doi.org/10.18860/egalita.v17i1.14171
Zulfikar, B. (2022). Tinjauan Aspek-aspek Feminisme dalam Penanggulangan Femisida di Meksiko pada Kepemimpinan Enrique Pena Nieto 2012-2018. Universitas Islam Indonesia. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40877
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Tsabitah Zain Mumtaz, Sony Sukmawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial agree to the following terms:
- For all articles published in Satwika, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the publishing right to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)