Tari Glipang sebagai Sarana Peningkatan Konsentrasi Kinestetik Tunagrahita
DOI:
https://doi.org/10.22219/satwika.v3i1.8678Keywords:
tari glipang, konsentrasi kinestetik, tunagrahitaAbstract
Usia sekolah dasar merupakan fase perkembangan awal pada anak untukmengembangkan kemampuan atau kecerdasannya. Peserta didik memiliki
kemampuan berbeda-beda yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kecerdasan pada manusia khususnya anak usia sekolah dasar meliputi 9 jenis kecerdasan salah satunya adalah kecerdasan kinestetik. Kecerdasan kinestetik pada usia sekolah dasar secara umum berkembang lebih cepat dibandingkan kecerdasan yang lain. Hal ini dikarenakan karakteristik anak usia sekolah dasar cenderung lebih menyukai kegiatan yang bergerak misalnya berlari dan menari. Namun pada anak tunagrahita, kemampuan motoriknya cenderung berkembang lebih lambat dibandingkan dengan
anak regular. Tunagrahita memiliki keterbatasan dalam memfokuskan diri pada sesuatu tidak lebih dari setengah jam sehingga mereka sulit berkonsentrasi. Keterlambatan perkembangan kemampuan motorik yang dialami oleh tunagrahita juga berpengaruh terhadap konsentrasi kinestetiknya. Anak cenderung sulit menghafal gerakan-gerakan yang terdapat pada pembelajaran yang mengharuskan mereka bergerak secara bersamaan dengan siswa lain misalnya pada kegiatan senam dan tari. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melatih konsentrasi kinestetik pada anak tunagrahita adalah melalui kegiatan menari. Tari memiliki tujuan untuk mengembangkan pribadi peserta didik. Salah satu jenis tarian yang dapat digunakan sebagai sarana terapi tunagrahita adalah Tari Glipang. Tari Glipang merupakan tarian yang berasal dari Probolinggo. Tari Glipang memiliki 13 tahapan yang diterapkan dalam pembelajaran seni yang dapat digunakan sebagai terapi untuk anak tunagrahita. Penerapan gerakan Tari Glipang pada anak grahita
dapat membantu mereka meredakan emosi dan berpengaruh pada konsentrasinya. Selain itu, Tari Glipang juga cenderung memiliki gerakan yang fokus ke pengaturan pernapasan. Pengaturan pernapasan yang baik akan melancarkan peredaran darah yang secara langsung berpengaruh pada meningkatnya konsentrasi anak.
Downloads
References
Armstrong, Thomas. (2010). 7 Kind of Smart (Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda berdasarkan Teori Multiple Intelegence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Catron, C.E. & Allen, J. (2015). Early Childhood Curriculum A Creative-Play Model. New Jersey: Merill, Prentice-Hall.
Delphie, Bandi. (2005). Program Pembelajaran Individual Berbasis Gerak Irama. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
Djamarah, Syaiful Bahri, dkk. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gardner, Howard. (2010). Frame of Mind the Theory of Multiple Intelligence. Amerika: basic books
Hidayani, Rini. (2007). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka
Hidayat, Agus. (2006). Seni Tari Glipang Probolinggo Analisis Bentuk, Fungsi dan Makna dengan Pendekatan Folklor. Skripsi. Malang: FKIP UMM.
Jazuli. (2011). Paradigma kontekstual Pendidikan Seni. Unesa University Press. Semarang
Joyce, Mary. (2009). First Steps in Teaching Creative Dance to Children. USA: Mayfield Publishing Company.
Mumpuniarti. (2007). Pendekatan Pembelajaran Bagi Anak Hambatan Mental. Yogyakarta: Kanwa Publisher.
Musfiroh, Tadkiroatun. (2010). Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta: Universitas Terbuka.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Soedarsono. (2012). Pengantar Komposisi Tari. Yogyakarta: ASTI.
Sujiono, Yuliani Nuraini, dkk. (2010). Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks
Sujiono, Yuliani Nurani dan Sujiono, Bambang. (2010). Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT Indeks
Yaumi, Muhammad. (2012). Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Jakarta: Dian Rakyat
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial agree to the following terms:
- For all articles published in Satwika, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the publishing right to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)