Advokasi Hukum sebagai Pilar Kedaulatan Energi: Kajian Putusan World Trade Organization tentang Regulasi Pembatalan Ekspor Mineral Mentah
DOI:
https://doi.org/10.22219/jdh.v4i1.32217Keywords:
Raw Minerals, Souvereignty, WTO Ruling, Mineral Mentah, Kedaulatan, Putusan WTOAbstract
Mineral mentah merupakan sumber daya alam tak terbarukan yang mempunyai peranan penting dalam memenuhi hajat hidup orang banyak, serta memberi nilai tambah secara nyata bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Negara memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan mengefisienkan penggunaan sumber daya mineral mentah untuk kemakmuran rakyat sebagaimana yang tertera dalam pasal 33 ayat (3) UUD NRI 1945. Melalui Keputusan pelarangan ekspor bijih nikel yang tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2019 yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2018 Tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara merupakan upaya negara dalam memaksimalkan potensi sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat. Ternyata mendapat respon negatif dari Uni Eropa. Tentunya hal ini memunculkan implikasi terhadap Indonesia yang digugat oleh Uni Eropa karena indonesia dianggap telah melanggar komitmen sebagai anggota WTO Sebagaimana yang tertera dalam Pasal XI:1 dari General Agreement on Tariffs and Trade tahun 1994 tentang larangan melakukan pembatasan ekspor. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, dan pendekatan kasus. Maka dari itu penulis akan menguraikan kasus ini menggunakan teori kedaulatan energi dengan memanfaatkan konsep kepentingan nasional.
Abstract
Case of analysis of WTO decisions about the regulation of cancellation of raw mineral exports perspective of energy sovereignty. Raw minerals are non-renewable natural resources that play an important role in fulfilling the livelihood needs of many people, as well as providing real added value to the national economy in an effort to achieve prosperity and welfare for the people. The state has the responsibility to manage and streamline the use of raw mineral resources for the prosperity of the people, as stated in Article 33, paragraph (3) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. The state's effort to maximize the potential of natural resources for the prosperity of the people is reflected in the Decree prohibiting the export of nickel ore, as stated in the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 11 of 2019, which amends the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 25 of 2018 concerning Mineral and Coal Mining Businesses. Nevertheless, it seems that the European Union has expressed a negative response to this.Of course, this has implications for Indonesia being sued by the European Union because Indonesia is deemed to have violated its commitments as a member of the WTO, as stated in Article XI:1 of the 1994 General Agreement on Tariffs and Trade concerning the prohibition of export restrictions. The research method used is normative juridical with a statutory approach, conceptual approach, and case approach. Therefore, the author will describe this case using the theory of energy sovereignty by utilizing the concept of national interests.
Downloads
References
Adi Ahdiat. (2023). Ekspor Nikel Indonesia Meroket pada 2022, Rekor Tertinggi Sedekade . Databoks, d.
BATARA MULIA HASIBUAN. (2017). Penyelesaian Sengketa Dalam Perdagangan Internasional. University, Binus. https://business-law.binus.ac.id/2017/04/27/penyelesaian-sengketa-dalam-perdagangan-internasional/
Birch, S. (2020). Global Nickel Production to Decline by 7.4 Percent in 2020.
Budi Suyanto. (2022). Pengamat puji langkah berani Jokowi hentikan ekspor bijih bauksit. ANTARA Kantor Berita Indonesia. https://www.antaranews.com/berita/3321465/pengamat-puji-langkah-berani-jokowi-hentikan-ekspor-bijih-bauksit
Copeland, A. H. (1999). Book Review: Theory of games and economic behavior. Bulletin of the American Mathematical Society, 37(01), 103–104. https://doi.org/10.1090/s0273-0979-99-00832-0
D. Anzilotti. (1963). D. Anzilotti, Studi di Diritto Processual Internazionale e di Filosofia del Diritto, Cedam, 1963, p.691,. CEDAM.
Energi, M., Sumber, D. A. N., Mineral, D., & Indonesia, R. (2018). BERITA NEGARA. 595.
European Commission. (n.d.). The EU steel industry. Retrieved January 28, 2024, from https://single-market-economy.ec.europa.eu/sectors/raw-materials/related-industries/metal-industries/steel_en
FABRICE. (2023). Terkuak! Uni Eropa Gak Terima Jokowi “Melawan” di WTO. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230802082846-4-459390/terkuak-uni-eropa-gak-terima-jokowi-melawan-di-wto
Firman Hidranto. (2023). Indonesia Tegas Soal Hilirisasi. Indonesia.Go.Id. https://indonesia.go.id//kategori/editorial/6826/indonesia-tegas-soal-hilirisasi?lang=1?lang=1
Hanisah, N., Ramadi, B., Islam, U., Sumatera, N., & Sosial, M. (2023). ISSN 3031-0369 1 Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan. 2(3), 1–16.
Hata. (n.d.). 13153-ID-pemberlakukan-hukum-internasional-publik-dalam-instrumen-dan-praktek-world-trade.pdf.
Hatta, M. (n.d.). Demokrasi kita __________.
Huala, A. (2005). Hukum Perdagangan Internasional. 24.
Ibrahim, J. (2007). Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Bayumedia Publishing.
Iga Dhea Hanif. (2021). GUGATAN UNI EROPA KE WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO) TERHADAP INDONESIA TERKAIT DENGAN KEBIJAKAN LARANGAN EKSPOR BIJIH NIKEL INDONESIA TAHUN 2019. JOM FISIP, 8.
Ika, S. (2017). Kebijakan Hilirisasi Mineral : Policy Reform untuk Meningkatkan Penerimaan Negara. Kajian Ekonomi Dan Keuangan, 1(1), 42–67. https://doi.org/10.31685/kek.v1i1.259
International Monetary Fund. (2015). Indonesia: 2014 Article IV Consultation-Staff Report; Press Release; and Statement by the Executive Director for Indonesia. IMF Staff Country Reports, 15(74), 1. https://doi.org/10.5089/9781484383100.002
J.L. Briefly. (1963). The Law of Nations. Oxford University Press.
Klare, M. (2008). “Energy Security.” Routledge.
Marzuki, P. (2013). Penelitian Hukum. Kencana Prenada Media.
Mastuti, S., & Syarwi, P. (2019). Kebijakan Pelarangan Ekspor Bijih Nikel Indonesia Dari Sudut Teori Keadilan John Rawls. Jurnal Communitarian, 2(1), 691–709.
Muhammad, A. (2004). Hukum dan Penelitian Hukum. 8(1), 15–35.
Mukti Fajar, A. Y. (2010). “Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris.” Pustaka Pelajar.
Nabila, F. (2015). Jurnal Hukum & Pembangunan KEBIJAKAN DIVERSIFIKASI SUMBER DAYA ENERGI. 45(1).
Nursyabani, N. (n.d.). Implikasi Hukum Sengketa Indonesia dengan Uni Eropa dalam Kasus Larangan Ekpor Bijih Nikel Berdasarkan Hukum Perdagangan Internasional ( GATT-WTO ). 629–636.
Of, T. H. E. T. (n.d.). THE GENERAL AGREEMENT ON TARIFFS.
Page 9 AGREEMENT ESTABLISHING THE WORLD TRADE ORGANIZATION The. (n.d.). 3, 9–19.
Perpustakaan Universitas Indonesia >> Buku Teks. (1994). 1994.
Pratiwi, F. (2023). Larangan Ekspor Tembaga, Pengamat: Penambang Akan Hilirisasi. Republika.
Sukismo. (2008). Karakter Penelitian Hukum Normatif Dan Sosiologis. Puskumbangsi Leppa UGM.
Suryani Suyanto. (2022). Pajak Ekspor Nikel, Balasan RI atas Kekalahan Gugatan di WTO? CNBC. https://www.cnbcindonesia.com/news/20221125091010-4-391120/pajak-ekspor-nikel-balasan-ri-atas-kekalahan-gugatan-di-wto
Sutrisno, A. (2023). INDONESIA ATAS GUGATAN UNI EROPA TERHADAP PENGHENTIAN EKSPOR BIJIH NIKEL PADA SIDANG WTO. 2(3), 38–49.
Thaus Sugihilmi Arya Putra. (2022). Gugatan Uni Eropa di World Trade Organization (WTO) Mengancam Hilirisasi Industri Pertambangan di Indonesia. Kementrian Keuangan RI. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-kalbar/baca-artikel/15503/Gugatan-Uni-Eropa-di-World-Trade-Organization-WTO-Mengancam-Hilirisasi-Industri-Pertambangan-di-Indonesia.html
Tuni, P., & Landra, C. (n.d.). PENGATURAN ASAS REBUS SIC STANTIBUS DAN ASAS PACTA TERTIIS NEC NOCENT NEC PROSUNT TERKAIT PENYELESAIAN SENGKETA CELAH TIMOR ANTARA INDONESIA , AUSTRALIA DAN. 1–5.
Verda Nano Setiawan. (2022). RI Kalah Gugatan Nikel Di WTO, Jokowi Langsung Banding! CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20221121183107-4-389960/ri-kalah-gugatan-nikel-di-wto-jokowi-langsung-banding
Xvi, A., & Xvi, A. (1994). Page 229 AGREEMENT ON SUBSIDIES AND COUNTERVAILING MEASURES. 1994, 229–272.
Zahira, N. (2023). Buah Sukses Hilirisasi, Ekspor Nikel Tumbuh Nyaris 400% Sepanjang 2022 Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul “Buah Sukses Hilirisasi, Ekspor Nikel Tumbuh Nyaris 400% Sepanjang 2022” , https://katadata.co.id/happyfajrian/berita/63b2c351b3. Katadata. https://katadata.co.id/happyfajrian/berita/63b2c351b350a/buah-sukses-hilirisasi-ekspor-nikel-tumbuh-nyaris-400-sepanjang-2022
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Alya Amelia, Farhan Firdaus, Ridhwan Wibowo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.