Kontrol diri pada individu yang orangtuanya bercerai ditinjau dari pemaafan dan religiusitas

Authors

  • Fairuzatul Hakimah Alamsyah Universitas Islam Indonesia
  • Ghea Niasgita F Uzra' Universitas Islam Indonesia
  • Indah Dewanti Rahmalia Universitas Islam Indonesia
  • Ahmad Rusdi Universitas Islam Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22219/jipt.v6i2.5590

Keywords:

self-control, forgiveness, religiosity

Abstract

Abstrak. Individu yang orang tuanya bercerai cenderung mengalami dinamika yang berbeda dengan individu yang orang tuanya memiliki hubungan yang harmonis. Mereka cenderung merasakan pergolakan emosi yang mendalam akibat perceraian kedua orang tuanya yang kemudian berdampak pada bagaimana kemempuan mereka untuk mengontrol dirinya agar tidak terjerumus kepada hal-hal negatif. Beberapa hal yang bisa mendukung kontrol diri dengan baik adalah bagaimana mereka mampu memaafkan peristiwa yang telah tejadi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemaafan dan religiusitas terhadap kontrol diri. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 37 orang yang memiliki orangtua dengan status bercerai. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi berganda dan uji beda. Data dikumpulkan menggunakan skala kontrol diri, skala pemaafan, dan skala religiusitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kontrol diripada individu yang orang tuanya bercerai ditinjau dari pemaafan dan religiusitas. Pemaafan memiliki pengaruh langsung terhadap kontrol diri serta memiliki hubungan positif yang signifikan. Religiusitas juga memiliki hubungan dengan kontrol diri, namun hubungan antar keduanya bukanlah hubungan langsung melainkan melalui pemaafan sebagai mediator.

Kata Kunci : kontrol diri, pemaafan, religiusitas

 

 

Abstract. Individuals whose parents divorce tend to experience different dynamics with individuals whose parents have a harmonious relationship. They tend to feel a deep emotional upheaval due to the divorce of their parents which then affects how they are able to control themselves so as not to fall into negative things. Some things that can support self-control well are how they are able to forgive the events that have occurred and get closer to Allah SWT. The purpose of this study is to determine the relationship between forgiveness and religiosity towards self-control. Subjects in this study amounted to 37 people who have parents with divorced status. Data analysis used in this study is multiple regression test and different test. Data were collected using a scale of self-control, forgiveness scale, and scale of religiosity. The results showed that there was a significant correlation between controls in the individual whose parents divorced in terms of forgiveness and religiosity. Forgiveness has a direct influence on self-control and has a significant positive relationship. Religiosity also has a relationship with self-control, but the relationship between the two is not a direct relationship but through forgiveness as a mediator.

Keyword : self-control, forgiveness, religiosity

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Fairuzatul Hakimah Alamsyah, Universitas Islam Indonesia

Magister Psikologi Profesi

Ghea Niasgita F Uzra', Universitas Islam Indonesia

Magister Psikologi Profesi

Indah Dewanti Rahmalia, Universitas Islam Indonesia

Magister Psikologi Profesi

Ahmad Rusdi, Universitas Islam Indonesia

Magister Psikologi Profesi

References

Al-Qur’an Dan Terjemahan. (2000). Kerajaan Saudi Arabia: Al- Mujamma’ (Lembaga Percetakan Al-Qur’an Raja Fahd)

Ancok, D. & Suroso, F. N. (2005). Psikologi Islam : Solusi Islam Atas Problem-Problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Annisa, R. & Marettih, A. K. E. (2016). Empathy Care Training Untuk Meningkatkan Perilaku Memaafkan Pada Remaja Akhir. Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 2 Desember 2016

Arikunto,S. (2002). Metodologi Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Aviyah, E & Farid, M. (2014). Religiusitas, Kontrol Diri dan Kenakalan Remaja. Pesona Jurnal Indonesiai. Vol. 3 No.2, 126-129.

Burger, J.M. (1989). Negative Reaction: To Increase In Perceived Personal Control. Journal Of Personality And Psychology

Dewi, M. (2006). Gambaran Memaafkan Pada Remaja Yang Orang Tuanya Bercerai. Jurnal Psikologi. Vol. 4 No. 1

Dwiyaputri, Y. K., & Sakti, H. (2015). Hubungan antara Regulasi Emosi Dengan Forgiveness pada Siswa Di SMA Islam Cikal Harapan BSD-Tangerang Selatan. Jurnal Empati , 20-25, Vol 4(2).

Dister, N.S. (1988). Psikologi Agama. Yogyakarta : Kanisius

Enright, R.D., & Coyle, C.T. (1998). Researching The Process Model Of Forgiveness Within Psychological Interventions. Dalam Worthington, E.L. (Ed). Dimensions Of Forgiveness. Hal. 139-161. USA: Templeton Foundation Press.

Evans, A. M., Dillon, K. D., Goldin, G. & Krueger, J. I. (2011). Trust And Self-Control: The Moderating Role Of The Default. Judgement And Decision Making. 6(7), 697-705

Fakhruroji, M. (2008). Total Forgiveness. Bandung: Mizani.

Ghozali, I., 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, BP-Universitas Diponegoro, Semarang.

Hadriami, E. (2008). Pemaafaan dalam Kaidah Kerukunan Hidup Orang Jawa. Psikodimensia. Vol. 07 Januari-Juni.

Hakim, S. N., & Rahmawati, B. A. (2015). Strategi Coping dalam Menghadapi Permasalahan Akademik Pada Remaja yang Orang Tuanya Mengalami Perceraian. Psychology Forum Umm, Isbn: 978-979-796-324-8

Harsanti, I., &Verasari, G. D. (2013). Kenakalan Pada Remaja yang Mengalami Perceraian Orangtua. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur, Dantekniksipil). Vol.5

Hikmah, S. (2015). Mengobati Luka Anak Korban Perceraian Melalui Pemaafan.SAWWA.Vol. 10, No. 2

Hartini, S. M. (2016). Hubungan Religiusitas dan Pola Asuh Terhadap Perilaku Moral Remaja.Skripsi , 1-162.

Hurlock, E. B. (2001). Developmental Psychology Fourth Edition. United States Of America: Mcgraw-Hill, Inc.

Irawati, D., Subandi., & Kumolohadi, R. (2011). Terapi Kognitif Perilaku Religius Untuk Menurunkan Kecemasan Terhadap Kematian Pada Penderita Hiv/Aids. Jurnal Intervensi Psikologi. Vol. 3 No. 2

Knox, D, Dkk. (2004). The Effect Of Parental Divorce On Relationship With Parents And Romantic Partners Of College Students. College Student Journal 38, 4; Proquest Psychology Journals, 597-601

Mahl, D.A. (2000). The Influence Of Parental Divorce On The Romantics Relationship Beliefs Of Young Adults. Dissertation Doctor Of Philosophy On University Of Texas At Austin: Bell & Howell Information Of Learning.

Maleck, S & Papp, L.M. (2015). Childhood Risky Family Environtments And Romantic Relationship Functioning Among Yong Adult Dating Couples. Journal Of Family Issues, 36 (5), I

-588.

Mccullough, M.E., & Willoughby, B. L. B. (2009). Religion, Self-Regulation, And Self-Control: Association, Explanation, And Implications. Psychological Bulletin, 135 (1), 69-93.

Nashori, F. (2014). Psikologi Pemaafan: Memahami Pemaafan Etnis Jawa.Yogyakarta: Safiria Insania Press.

Nashori, F . & Mucharam, R.D. (2002) Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islam. Yogyakarta: Menara Kudus

Nurhayati. (2015). Hubungan Kontrol Diri dengan Prokrastinasi Kerja Pada Pegawai PT PLN (Persero) Rayon Samarinda Ilir. Ejournal Psikologi. 3(2), 492-503

Prihatiningsih, S. (2015). Journal Juvenile Delinquency (Juvenile Delinquency) In Adolescent Victims Son Divorce Of Parents

Rahmandani, A. (2015). Pemaafan dan Aspek Kognitif Dari Stres Pada Mahasiswi Jurusan Kebidanan Tingkat Dua. Jurnal Psikologi Undip. 118-128 Vol.14 No.2.

Safitri, A.M. (2017). Proses dan Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Memaafkan Pada Remaja Broken Home. PSIKOBORNEO, 2017, 5 (1) : 152 – 161. ISSN 2477-2674 (Online), ISSN 2477-2666

Sakti, Dkk. (2012). Perilaku Memaafkan Istri Pada Ketidaksetiaan Suami. Jurnal Psikologi. Volume 01, Nomor 01, Tahun 2012. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.

Setyawan, I. (2007). Membangun Pemaafan Pada Anak Korban Perceraian. Dipresentasikan Pada Konferensi Nasional I IPK – HIMPSI : Stress Management Dalam Berbagai Setting Kehidupan, Bandung 2-3 Februari 2007

Tri Dan Faturohman. (2009). Psikologi Memaafan. Jurnal Psikologi, 25, 1-11.

Worthington Jr, E.L., Van Cyan, W.C., Lerner,A.J., &Scherer, M. (2005) Forgiveness In Health Research And Medical Practice. Explore, J (3), 169-176.

Yaben, S. Y. (2009). Forgiveness, Attachment, And Divorce. Journal Divorce And Remarriage, 50(4), 282-294.

Yusuf, U. & Patrisia, R. (2011). Pengaruh Terapi Kognitif Perilaku Terhadap Peningkatan Kontrol Diri Pada Residivis. Jurnal Intervensi Psikologi. Vol. 3 No. 2

Downloads

Published

2018-11-29

How to Cite

Alamsyah, F. H., Uzra’, G. N. F., Rahmalia, I. D., & Rusdi, A. (2018). Kontrol diri pada individu yang orangtuanya bercerai ditinjau dari pemaafan dan religiusitas. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 6(2), 142–152. https://doi.org/10.22219/jipt.v6i2.5590

Issue

Section

Articles