PELATIHAN USAHA TANI SAYUR HIDROPONIK BERBASIS MANAJEMEN SYARIAH, DI DESA AMANSARI, KECAMATAN RENGASDENGKLOK, KRAWANG
DOI:
https://doi.org/10.22219/skie.v4i1.9816Keywords:
pelatihan hidroponik, akses pasar, peningkatan pendapatan, desa amansariAbstract
Mitra adalah kelompok tani, Ikatan Remaja Masjid, ibu-ibu PKK yang merupakan komunitas penggiat dan pemberdayaan masyarakat di wilayah Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang. Hampir semua mitra belum memahami potensi ekonomi dari usaha sayur hidroponik dan bagaimana mengembangkannya. Pelatihan penting diadakan untuk memberikan pembekalan dan pemantapan terkait dengan pemanfaatan sumber daya alam sebagai tambahan pendapatan keluarga, memanfaatkan ruang terbuka hijau, sebagai pusat kegiatan lingkungan dan ekonomi alternatif, mendapat sumber pangan yang sehat bagi pemenuhan kebutuhan keluarga dan menciptakan lapangan kerja. Mitra sangat membutuhkan lapangan kerja, karena kebutuhan untuk meningkatkan pendapatan keluarga sangat mendesak. Mitra hampir dapat dikatakan tidak lagi memiliki akses terhadap lahan pertanian, baik sebagai penggarap apalagi sebagai pemilik, karena sebagian besar tanah sudah menjadi lahan industri. Sedangkan lapangan kerja dari sektor industri di sekitar lokasi mitra memiliki daya tampung yang sangat terbatas.
Berdasarkan problem tersebut, solusi yang diberikan adalah pelatihan produksi, dan akses pasar dengan menghubungkan mitra dengan koperasi hidroponik Karawang. Pelatihan permodalan diberikan dengan materi pemodalan secara syariah yakni pengadaan modal berdasarkan sistem partnership dan bagi hasil.
Metode pelaksanaan yang digunakan adalah pelatihan, penyuluhan, diskusi, musyawarah, dengan mengundang pakar hidroponik, nara sumber keuangan syariah, serta ketua koperasi usaha tani hidroponik Karawang. Dalam metode tersebut juga diberikan pelatihan motivasi agar mitra senantiasa memiliki jiwa kewirausahaan yang mandiri, dan pantang menyerah dari saat pelatihan dan hingga konsisten mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh. Metode evaluasi dan monitoring dilakukan dengan cara kunjungan, konsultasi, pendampingan, pantauan khususnya selama 1 tahun setelah kegiatan PKM. Luaran yang ditargetkan adalah dokumentasi dalam bentuk foto dan video kegiatan (100%), publikasi dimedia masa (100%), jurnal nasional terakreditasi (100%), peningkatan pengetahuan (70%), peningkatan ketrampilan (70%), peningkatan produksi (100%), peningkatan jumlah petani sayur hidroponik (25%), peningkatan penjualan (100%), peningkatan akses pasar (100%), peningkatan ruang terbukan hijau (100%), peningkatan sumber sayuran sehat bebas bahan kimia (100%).
Downloads
References
Al-Ghazali, Muhammad, Z.H.I.A.H.M, 1983. Ihya ‘Ulumuddin. CV Faizan, Jakarta 2. Antonio, M.S., 2001. Bank Syariah: dari Teori Ke Praktik. Gema Insani Press bekerja sama dengan Tazkia Cendekia, Jakarta 3. Ash-Shawi, S., Al-Muslih,2004. A.Fiqih Ekonomi Keuangan Islam. Darul Haq, Jakarta. 4. Hakim, N.A., Indung, S., Lantip, T., 2006. Manajemen Pemasaran untuk Engineering. C.V ANDI OFFSET, Yogyakarta. 5. Karim, A., 2007. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 6. Kartajaya,H., Syula, M.S., 2008. Syariah Marketing. Mizan : Mark Plus & Co, Jakarta. 7. Sofyan, R., 2011. Bisnis Syariah. PT Gramedia PustakaUtama, Jakarta. 8. Yusanto, M.I. dan widjajakusuma, M.K, 2002. Menggagas Bisnis Islam. Gema Insani, Jakarta. 9. Putri, F., 2016. http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/550-pertanian-organik-vs-hidroponik 10. Adi., Tri, 2014. http://peluangusaha.kontan.co.id/news/mendulang-laba-segar-dari-sayuran-hidroponik 11. Badrudin, E. http://jabar.pojoksatu.id/sukabumi/2016/05/06/manisnya-peluang-bisnis-budidaya-sayuran-hidroponik/ 12. Saleh, A., 2016. Komunitas Belajar Hidroponik (KBH). Achmad Saleh http://tabloidnova.com/Griya/Taman/Tren-Bertanam-Hidroponik-Menumbuhkan-Peluang-Usaha-Baru 13. Elqomi, A. Dasar Marketing Syari’ah, http://www dasar-marketing-syariah.com/2008/08/06 wordpress