Pesan–Pesan Dakwah dalam Tradisi Upah-Upah Pernikahan Batak Mandailing
DOI:
https://doi.org/10.22219/satwika.v8i1.32917Keywords:
Tradisi, Upah-Upah, Pesan dakwah, Batak MandailingAbstract
Tradisi Mangupah sebuah Budaya yang masih dipertahankan dan dilaksanakan oleh masyarakat Batak Mandailing. Menjadikan al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber rujukan utamanya. Nilai-nilai dakwah adalah nilai-nilai Islam yang menjadikan al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber rujukan utamanya. Namun, nilai - nilai tersebut bukan merupakan “sesuatu yang mati”, sebab nilai-nilai dakwah selalu bersifat dinamis yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan yang ada di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pesan-Pesan Dakwah yang terdapat pada prosesi Mangupah dan bagaimana implementasi masyarakat terhadap Upah-upah pernikahan Batak Mandailing. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, Hasil penelitian dapat dilihat sebagai berikut, Tradisi Upah-upah pernikahan sebagai inti dari pernikahan sebagai wujud syukur kepada Allah SWT, yang dimana proses Tradisi ini di nilai sangat sakral dan bermakna dimana banyak terdapat Nilai-nilai Dakwah yang terdapat pada tradisi Upah-upah Pernikahan Batak Mandailing meliputi Nilai syukur, Nilai Nasihat, Nilai Ibadah, Nilai Silaturahmi, dan Nilai Gotong Royong dan Penyajian makanan dalam tradisi Upah-upah Pernikahan.
Mangupah tradition is a culture that is still maintained and implemented by the Mandailing Batak community. Making the Qur'an and Hadith as the main reference source. The values of da'wah are Islamic values that make the Qur'an and Hadith as the main source of reference. However, these values are not "something dead", because the values of da'wah are always dynamic and are adjusted to the times and science in society. This study aims to determine the Da'wah Messages contained in the Mangupah procession and how the community's implementation of Mandailing Batak wedding wages. The method in this research is qualitative with a descriptive approach, qualitative research focuses on understanding the context, meaning, and complexity of a phenomenon. This approach uses methods such as interviews, participatory observation, document analysis, and content analysis to collect diverse and in-depth data. The stages of this research are data collection where researchers look for references to local traditional leaders and based on books and articles, data reduction, data presentation, and conclusions. The results of the study can be seen as follows, the Wedding Upah-upah Tradition is the core of marriage as a form of gratitude to Allah SWT, where the process of this Tradition is considered very sacred and meaningful where there are many Da'wah Values contained in the Mandailing Batak Wedding Upah-upah tradition including Gratitude Value, Advice Value, Worship Value, Gathering Value, and Mutual Cooperation Value and Food Presentation in the Wedding Upah-upah tradition.
Downloads
References
Aripin, M. (2018). Mangupa Ditinjau Dari Perspektif Hukum Islam. Jurnal El-Qanuniy: Jurnal Ilmu-Ilmu Kesyariahan Dan Pranata Sosial, 4(1), 48–60. https://doi.org/10.24952/el-qonuniy.v4i1.182
Annisa, R.N.U.R. (2023) ‘Konsep Nasehat Pernikahan Dalam Buku Pengantin Al-Qur’an Karya M. Quraish Shihab’. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/74502
Dalimunthe, A. L. M., Perkawinan, E., & Pada, A. (n.d.). Al maysita dalimunthe | 1 eksistensi perkawinan adat pada masyarakat mandailing di kota medan al maysita dalimunthe. 1–17. https://www.neliti.com/oai
Dasir, M. (2018). I Implementasi Nilai-Nilai Religius Dalam Materi Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Tingkat Sma/Smk Kurikulum 2013 (Master's Thesis, Universitas Islam Indonesia). https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/8578
Dewi, S. S. (2018). Kecerdasan Emosional dalam Tradisi Upa-Upa Tondi Etnis Mandailing. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology), 4(1), 79–85. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1695344
Derung, T.N. et al. (2019). ‘Gotong royong dan indonesia’, pp. 5–13. https://proceedings.ums.ac.id/index.php/pdih/article/view/2919
Enghariano, D. A. (2019). Syukur dalam Perspektif al-Qur’an. Jurnal El-Qanuniy: Jurnal Ilmu-Ilmu Kesyariahan Dan Pranata Sosial, 5(2), 270-283. https://doi.org/10.18592/jsi.v11i1.8650
Gustiawati, S., & Lestari, N. (2018). Aktualisasi konsep Kafa’ah dalam membangun keharmonisan rumah tangga. Mizan: Journal of Islamic Law, 4(1). https://doi.org/10.32507/mizan.v4i1.174
Goleman, D. (2000). Kecerdasan emosional. Gramedia Pustaka Utama. https://doi.org/10.22146/bpsi.13280
Harahap, M. (2021). Tradisi Upacara Adat Pernikahan Batak Angkola: Pergeseran Agama dan Adat Dalam Konteks Modernitas (Master's thesis, Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/59635
Harahap, S. R. (2022). Eksistensi Nilai-nilai Dakwah di Kalangan Generasi Z. Jurnal Manajemen Dakwah, 8(1), 79-99. https://doi.org/10.14421/jmd.2022.81-04
Hayati, U. (2017). Nilai-Nilai Dakwah; Aktivitas Ibadah Dan Perilaku Sosial. INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication), 2(2), 175. https://doi.org/10.18326/inject.v2i2.175-192
Hilmi, M., Fabriar, S. R., & Soleha, D. W. (2022). Nilai-Nilai Dakwah dalam Tradisi Upacara Pernikahan Nayuh. Mawa Izh Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, 13(02), 147–167.https://doi.org/10.32923/maw.v13i02.2498
Hidayat, T., Rahmat, M., & Supriadi, U. (2019). Makna Syukur Berdasarkan Kajian Tematik Digital Al-Quran dan Implikasinya dalam Pendidikan Akhlak di Sekolah Dasar. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 4(1),94-110. https://doi.org/10.23969/jp.v4i1.1791
Imron, A., Perdana, Y., Rahfan, R., & Siregar, A. (2021). Eksistensi Tradisi Mangupa Batak Mandailing di Kelurahan Yukum Jaya Lampung Tengah. 5(1), 18–29. https://ejournal.umm.ac.id/index.php/JICC/article/view/15466
Kholiq, K. (2017). Lembaga Pernikahan Sebagai Upaya Perwujudan Keluarga Sejahtera. Jurnal Pikir, 3(1), 92-111. ejournal.kopertais4.or.id
Malik, S., Askolani, M., & Jalaludin, J. (2021). Nilai-Nilai Dakwah Islam Dalam Tradisi Ngarot Di Desa Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu. Communicative : Jurnal Komunikasi Dan Dakwah, 2(2), 65. journal.bungabangsacirebon.ac.id
Malik, Z. (2019). Tradisi Mangupa Lahiron Daganak (Kelahiran Anak) Pada Masyarakat Batak Mandailing Di Kampung Pencin, Desa Sekijang, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36704/1/15120073_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
Manik, S. R. I. L. R. (2023). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Tradisi Upah-Upah Pada Pernikahan Masyarakat Adat Batak Mandailing Di Desa Bukit Kerikil Kec. Bandar Laksamana Kab. Bengkalis. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/74156
Marpaung, M. (1969). Djop ni Roha Pardomuan (Paradaton Tapanuli Selatan) Padang Sidempuan: Pustaka Timur.
Muhtar, I. (2021). Nasihat-nasihat hikmah para sesepuh ulama Nusantara. Laksana. https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=syQnEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA5&dq=Muhtar,+I.+(2021).+Nasihat-nasihat+hikmah+para+sesepuh+ulama+Nusantara.
Nasution, P. (2005). Adat budaya Mandailing dalam tantangan zaman. FORKALA Prov. Sum. Utara.
Najih, S. (2017). Mau’idzah Hasanah Dalam Al-Qur’an Dan Bimbingan Konseling Islam. Jurnal Ilmu Dakwah, 36(1), 144-169. https://doi.org/10.21580/jid.v36.1.1629
Novelita, R., Luthfie, M., & Fitriah, M. (2019). Komunikasi budaya melalui prosesi perkawinan adat pada suku batak toba. Jurnal Komunikatio, 5(2). https://ojs.unida.ac.id/JK/article/view/1752
Nurliana, N. (2022) ‘Pernikahan dalam Islam Antara Ibadah dan Kesehatan Menuju Keselamatan’, Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan, 19(1), pp. 39–49. Available at: https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i1.397.
Nurliana, N. (2022). Pernikahan dalam Islam Antara Ibadah dan Kesehatan Menuju Keselamatan. Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan, 19(1),39-49. https://doi.org/10.30997/jk.v5i2.1752
Pahutar, A.A. (2020) ‘Nasehat Pernikahan Dalam Persfektif Hadis’, In Forum Paedagogik. Iain Padangsidimpuan,Pp.12–30. http://dx.doi.org/10.24952/paedagogik.v12i1.2598
Rafiek, M. (2014). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ke-1). Aswaja Pressindo.
Rolitia, M., Achdiani, Y., & Eridiana, W. (n.d.). Nilai gotong royong untuk memperkuat solidaritas dalam kehidupan masyarakat kampung naga 1. https://doi.org/10.17509/sosietas.v6i1.2871
Said, S. (2017). Wawasan Al-Qur’an Tentang Ibadah. Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum, 15(1), 43-54. https://doi.org/10.35905/diktum.v15i1.424
Sahron, M. (2021). Penetapan jumlah mahar pada masa pandemi Covid-19 di Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan (Doctoral dissertation, IAINPadangsidimpuan). https://doi.org/10.24952/el-thawalib.v2i1.3336
Sari, L. P. (2022). Tradisi Temu Manten; Karakter Religius Dan Perilaku Sosial Masyarakat Trosono Parang Magetan (Doctoral Dissertation, Iain Ponorogo).
Siregar, R. S., & Yamamah, A. (2018). Adat Upah-Upah Dalam Pelaksanaan Perkawinan Pendahuluan. 2(2), http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/21771
Sunarso, B. (2022). Merajut Kebahagian Keluarga (Perspektif Sosial Agama) Jilid 2. Deepublish. http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/14910
Untuk, D., Sebagian, M., Mendapatkan, P., Sarjana, G., Oleh, P., Tarbiyah, F., & Keguruan, D. I. (2019). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Upacara Mangupa Haroan Boru Atau Patobang Anak Dalam Adat Budaya Tapanuli Di Desa Bargottopong Jae Kecamatan http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/938
Wijaya, F. R., Werdiningsih, Y. K., & Sunarya, S. (2023). Makna dan Fungsi Tradisi Nyantri dalam Pernikahan Adat Jawa di Wilayah Blora. Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran), 7(1), 202-211. https://doi.org/10.31539/kibasp.v7i1.7952
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Aidil Bismar Albani Pakpahan, Muaz Tanjung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial agree to the following terms:
- For all articles published in Satwika, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the publishing right to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)